http://publikasi.undana.ac.id/index.php/JL/issue/feed Jurnal Leguminosae 2021-06-05T08:44:36+00:00 Open Journal Systems <p>Jurnal LEGUMINOSAE diterbitkan tiga kali dalam setahun oleh Fakultas Pertanian Universitas Nusa Cendana sebagai sarana komunikasi ilmiah berupa hasil telaah pustaka, hasil penelitian, pengabdian masyarakat, topik dan hasil pemikiran dalam bidang ilmu pertanian.</p> http://publikasi.undana.ac.id/index.php/JL/article/view/jl1 Produksi Sayuran Organik dengan Aplikasi Pupuk Bokashi dan Pestisida Organik di Desa Besmarak Kecamatan Nekamese Kabupaten Kupang 2021-06-05T02:22:31+00:00 Titik Sri Harini titik_harini@yahoo.co.id Yosefina R.Y. Gandut yosefina@gmail.com <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Petani pada umumnya dalam menanam sayuran banyak menggunakan tambahan pupuk buatan seperti Urea, KCl dan lainnya guna membantu pertumbuhan tanaman. Namun pada penanaman sayuran organik&nbsp; tidak menggunakan pupuk buatan, yang digunakan adalah pupuk berasal dari alam, seperti bokashi yang berasal dari campuran gulma/rumput kirinyu, dedak, sekam, ditambah gula dan EM4. Kirinyu banyak ditemukan di sekitar Desa Besmarak tempat kelompok tani binaan Tim PKM Undana. Sayuran organik tidak menggunakan pestisida buatan atau kimia. Sayuran organik dalam proses penanamannya tidak disemprot dengan pestisida sintetik/kimia seperti insektisida, fungisida maupun herbisida kimia lainnya. Untuk menanggulangi hama dan patogen penyebab penyakit yang datang, dibuat pestisida organik yang berasal dari tumbuhan lokal yang banyak ditemukan di Desa Besmarak, seperti daun nimba dan daun gamal yang ditumbuk dan dicampur air, disimpan selama 24 jam selanjutnya disaring dan diaplikasikan pada tanaman sayuran yang terserang. Sayuran organik rasanya lebih manis, renyah dan segar. Hal ini disebabkan kandungan air dalam sayur tidak terlalu banyak. Selain itu, kandungan air yang sedikit dibandingkan dengan sayuran non organik membuat sayur organik lebih tahan lama dari proses pembusukan. Hasil pengujian menunjukkan sayuran organik yang disimpan selama 3 minggu, warna masih tetap hijau dan segar serta rasanya tidak berubah, dibandingkan sayuran non organik (anorganik) yang sudah berubah warna menjadi kuning dan mulai membusuk yang disimpan 1 minggu serta rasanya agak pahit.</p> <p>&nbsp;</p> <p>[Kata kunci: sayuran organik, bokashi, pestisida organik]</p> 2019-10-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2018 Titik Sri Harini http://publikasi.undana.ac.id/index.php/JL/article/view/jl2 Produksi Sayuran Organik dengan Aplikasi Pupuk Bokashi dan Pestisida Organik di Desa Besmarak Kecamatan Nekamese Kabupaten Kupang 2021-06-05T08:44:36+00:00 Titik Sri Harini titik_harini@yahoo.co.id Yosefina RY Gandut yosefina@gmail.com <p>&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp;&nbsp; Petani pada umumnya dalam menanam sayuran banyak menggunakan tambahan pupuk buatan seperti Urea, KCl dan lainnya guna membantu pertumbuhan tanaman. Namun pada penanaman sayuran organik&nbsp; tidak menggunakan pupuk buatan, yang digunakan adalah pupuk berasal dari alam, seperti bokashi yang berasal dari campuran gulma/rumput kirinyu, dedak, sekam, ditambah gula dan EM4. Kirinyu banyak ditemukan di sekitar Desa Besmarak tempat kelompok tani binaan Tim PKM Undana. Sayuran organik tidak menggunakan pestisida buatan atau kimia. Sayuran organik dalam proses penanamannya tidak disemprot dengan pestisida sintetik/kimia seperti insektisida, fungisida maupun herbisida kimia lainnya. Untuk menanggulangi hama dan patogen penyebab penyakit yang datang, dibuat pestisida organik yang berasal dari tumbuhan lokal yang banyak ditemukan di Desa Besmarak, seperti daun nimba dan daun gamal yang ditumbuk dan dicampur air, disimpan selama 24 jam selanjutnya disaring dan diaplikasikan pada tanaman sayuran yang terserang. Sayuran organik rasanya lebih manis, renyah dan segar. Hal ini disebabkan kandungan air dalam sayur tidak terlalu banyak. Selain itu, kandungan air yang sedikit dibandingkan dengan sayuran non organik membuat sayur organik lebih tahan lama dari proses pembusukan. Hasil pengujian menunjukkan sayuran organik yang disimpan selama 3 minggu, warna masih tetap hijau dan segar serta rasanya tidak berubah, dibandingkan sayuran non organik (anorganik) yang sudah berubah warna menjadi kuning dan mulai membusuk yang disimpan 1 minggu serta rasanya agak pahit.</p> <p>[Kata kunci: sayuran organik, bokashi, pestisida organik]</p> <p>Farmers in general to grow lots of vegetables use additional artificial fertilizers such as Urea,<br>KCl and others to help plant growth. But in planting organic vegetables do not use artificial fertilizers,<br>which are used are fertilizers derived from nature, such as bokashi which comes from a mixture of<br>weeds / turmeric grass, bran, husks, plus sugar and EM4. Kirinyu is found around the village of<br>Besmarak where the farmer group is guided by the Undana PKM Team. Organic vegetables do not use<br>artificial or chemical pesticides. Organic vegetables in the process of planting are not sprayed with<br>synthetic / chemical pesticides such as insecticides, fungicides or other chemical herbicides. To<br>overcome pests and pathogens that cause disease, organic pesticides from local plants are made which<br>are found in the village of Besmarak, such as neem leaves and gamal leaves pounded and mixed with<br>water, stored for 24 hours and then filtered and applied to attacked vegetable plants . Organic vegetables<br>taste sweeter, crispy and fresh. This is because the water content in vegetables is not too much. In<br>addition, a little water content compared to non-organic vegetables makes organic vegetables more<br>durable than the decomposition process. The test results showed that organic vegetables were stored for<br>3 weeks, the color was still green and fresh and the taste did not change, compared to non-organic (inorganic) vegetables that had turned yellow and started to rot which were stored for 1 week and the<br>taste was rather bitter.</p> <p><br>[Key words: organic vegetables, bokashi, organic pesticides]</p> 2019-10-07T00:00:00+00:00 Copyright (c) 2018 Titik Sri Harini