Analisis Usaha Ternak Babi Peranakan Landrace Fase Starter Yang Diberi Tepung Limbah Kubis (Brassica oleraceae) Terfermentasi Dalam Ransum Basal

Business Analysis Of Landrace Starter Pig Fed Fermented Cabbage Waste Flour (Brassica oleraceae) In Basal Ration

Authors

  • Heny Suek Universitas Nusa Cendana
  • Sabarta Sembiring Universitas Nusa Cendana
  • Matheos Filipus Lalus Universitas Nusa Cendana
  • Ulrikus Romsen Lole Universitas Nusa Cendana

DOI:

https://doi.org/10.57089/jplk.v5i4.1407

Keywords:

partial budget, starter pigs, business feasibility, fermented cabbage waste flour

Abstract

A study on starter phase landrace crossbreed pigs fed with fermented cabbage waste flour (Brassica oleraceae) in basal rations was to determine the income obtained, changes in costs, changes in profits and business feasibility of using this technology.The material used was 12 landrace crossbreed pigs aged 8 weeks with a body weight of 9-15kg (CV=15.33%). The study used a randomized block design (RBD) which consisted of 4 treatments and 3 replications. The four treatments were: R0: 100% basal ration, R1: 5% fermented cabbage waste flour + 95% basal ration, R2: 10% fermented cabbage waste flour + 90% basal ration, R3: 15% fermented cabbage waste flour + 85 % basal ration.The parameters analyzed are revenue, cost and profit gross margin and business feasibility.The data analysis method used is analysis of variance, partial budgetanalysis and business feasibility.analysis i.e. analysis of break-even point, payback period and revenues – costs ratio.The results showed that the treatment had no significant effect (P>0.05) on revenues. The biggest incremental profit was IDR 304,771 at 5% level. The break-even point was obtained from the sale of 8 pigs with a price break-even point of IDR1,310,977 and R/C of 1.54. In summary, the use of fermented cabbage waste flour in the basal ration is financially feasible.

Suatu penelitian pada ternak babi peranakan landrace fase starter yang diberi tepung limbah kubis (Brassica oleraceae) terfermentasi dalam ransum basal adalah untuk mengetahui penerimaan yang diperoleh, perubahan biaya, perubahan keuntungan serta kelayakanusaha dari penggunaan teknologi  tersebut. Materi yang digunakan adalah 12 ekor ternak babi peranakan landrace yang berumur 8 minggu dengan bobot badan 9-15kg (KV=15,33%). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak kelompok (RAK) yang terdiri atas 4 perlakuan 3 ulangan. Empat perlakuan tersebut adalah: R0: ransum basal 100%, R1: 5% tepung limbah kubis terfermentasi + 95% ransum basal, R2: 10% tepung limbah kubisterfermentasi + 90% ransum basal, R3: 15% tepung limbah kubis terfermentasi + 85% ransum basal. Parameter yang dianalisis adalah penerimaan, marjin kotor biaya dan keuntungan serta kelayakan usaha. Metode analisis data yang digunakan adalah analisis varians, analisis anggaran parsial dan analisis kelayakan usaha melalui perhitungan titik impas, waktu pengembalian modal dan ratio penerimaan dan biaya. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap penerimaan. Keuntungan tambahan terbesar adalah Rp304.771 pada level 5%. Titik impas diperoleh pada penjualan ternak babi sebanyak 8 ekor dengan titik impas harga sebesar Rp1.310.977 dan rasio pendapatan dan biaya sebesar 1,54. Secara ringkas, pemanfaatan tepung limbah kubis terfermentasi dalam ransum basal dikatakan layak secara finansial.

 

Author Biographies

Heny Suek, Universitas Nusa Cendana

Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Kelautan, dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana

Sabarta Sembiring, Universitas Nusa Cendana

Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Kelautan, dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana

Matheos Filipus Lalus, Universitas Nusa Cendana

Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Kelautan, dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana

Ulrikus Romsen Lole, Universitas Nusa Cendana

Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Kelautan, dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana

References

Agnes Kuku Tangu, Usaha Ginting Moenthe, S. S. (2015). Evaluasi Potensi Nutrisi Biji Asam (Tamarindus Indica) Hasil Fermentasi Dengan Saccharomyces Cerevisiae Sebagai Pakan Babi InduK. Angewandte Chemie International Edition, 6(11), 951–952., 2(1), 75–82.

Akhiriani, S., Soetriono, & Nurhayati, N. (2014). Kelayakan Finansial Agroindustri Pektin dan Pakan Ternak Terfermentasi Berbahan Baku Kulit Pisang. Agroteknologi, 08(02), 122–130.

Dhae, A., Lole, U. R., & Niron, S. S. (2017). Analisis Kelayakan Finansial Usaha Ternak Babi di Kabupaten Nagekeo. Jurnal Nukleus Peternakan, 4(2), 147–154.

Gawang, E., Nono, O., Luruk, M., & Keban, A. (2022). Analisis Usaha Ternak Babi di Kabupaten Alor. Jurnal Nukleus Peternakan, 9(1), 9–16. https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/nukleus/article/view/5492

Heryfianto, F., Aryanta, I. M. S., & Dodu, T. (2015). Pengaruh Penambahan Tepung Kunyit Dalam Ransum Basal Terhadap Pertambahan Bobot Badan, Konsumsi Ransum, Konsumsi Protein Kasar Dan Konversi Ransum Ternak Babi. Jurnal Nukleus Peternakan, 2(2), 200–207. https://ejurnal.undana.ac.id/index.php/nukleus/article/view/777/679

Ichwan, 2003. Membuat Pakan Ras Pedaging. Tanggerang : Agro Media Pustaka.

Kasmir dan Jakfra. 2012. Studi Kelayakan Bisnis. Cetakan ke Delapan. Jakarta: Kencana

National Research Council. 1979. Nutrient Requirement of Swine.10th ed:National Academy Press. Washington ,D.C.

Nifu, S. E., Sogen, J. G., & Suryani, N. N. (2018). Analisis Usaha Ternak Babi Landrace Yang Diberi Ransum Basal Dengan Penggunaan Tepung Daun Singkong (Manihot Utilissima) Terfermentasi. Jurnal Nukleus Peternakan, 5(1), 31–41.

Nugroho, T., dkk. (2014). Buku ajar asuhan kebidanan nifas (askeb 3). Yogyakarta : Nuha Medika

Prasetya Hery dan Fitri Lukiastuti. 2009. Manajemen Operasi. Yogyakarta : Media Perssindo.

Sembiring, A., & Rosliany, R. (2011). Analisis Anggaran Parsial Rakitan Komponen Teknologi Pengelolaan Tanaman Kentang secara Terpadu di Dataran Tinggi. Jurnal Hortikultura, 21(4), 385. https://doi.org/10.21082/jhort.v21n4.2011.p385-392

Sembiring, S., Trisunuwati, P., Sjofjan, O., & Djunaidi, I. (2020). Pemberian Tepung Bonggol Pisang Kepok Fermentasi Daiam Pakan Ternak Babi Fase Grower Dan Efeknya Terhadap ( Inclusion Of Fermented Kepok Banana Corm In The Growing Pigs Diet And Fakultas Peternakan , Universitas Nusa Cendana Kupang Program Pasca Sarjana I. 7(1), 6–13.

Sinaga, S., Silalahi, M., & Rikas, P. (2011). Pengaruh Pemberian Ransum Yang Mengandung Tepung Kulit Buah Pepaya ( Carica papaya ) Terhadap Produksi dan Komponen Karkas Kelinci Peranakan New Zealand White Jantan The Effect Of Feeding Ration Containing Papaya ( Carica papaya ) Rind Meal On The Carcass. Jurnal Penelitian Pertanian Terapan, 12(1), 28–35.

Sugara, A., . A., & Ryanto, I. (2020). Pengaruh Penggunaan Limbah Kubis dalam Silase Ransum Komplit Berbasis Limbah Tebu Terhadap Kecernaan Bahan Kering, Bahan Organik dan VFA Secara In-Vitro. Jurnal Ilmu Ternak Universitas Padjadjaran, 20(1), 10. https://doi.org/10.24198/jit.v20i1.27531

Waluwanja, A., Lazarus, E. J. L., Kleden, M. M., & Sulistijo, E. D. (2021). No Title. 3(3), 1541–1549.

Downloads

Published

2023-12-09

How to Cite

Suek, H., Sembiring, S. ., Lalus, M. F. ., & Lole, U. R. . (2023). Analisis Usaha Ternak Babi Peranakan Landrace Fase Starter Yang Diberi Tepung Limbah Kubis (Brassica oleraceae) Terfermentasi Dalam Ransum Basal: Business Analysis Of Landrace Starter Pig Fed Fermented Cabbage Waste Flour (Brassica oleraceae) In Basal Ration. Jurnal Peternakan Lahan Kering, 5(4), 579 –587 . https://doi.org/10.57089/jplk.v5i4.1407

Issue

Section

Articles