Pengaruh Pemberian Tepung Limbah Kubis (Brassica olaracea) Terfermentasi pada Ukuran Linier Tubuh dan Pertumbuhan Relatif Ternak Babi

Effect of Fermented Cabbage (Brassica olaracea) Waste Flour on Linear Body Size and Relative Growth of Pigs

Authors

  • Kresensia Konsolata Gaa Universitas Nusa Cendana
  • I Made Suaba Aryanta Universitas Nusa Cendana
  • Tagu Dodu Universitas Nusa Cendana
  • Sabarta Sembiring Universitas Nusa Cendana

DOI:

https://doi.org/10.57089/jplk.v6i2.1462

Keywords:

pig, fermented cabbage waste flour, body linear size, relative growth

Abstract

The aim of this experiment was to examine the effect of fermented cub (Brassica olaracea) flour on
body linear size and relative growth of landrace pigs in starter phase. Using 12 landrace crossbreed male pigs
aged 1-2 months, initial body weight 9-15 kg with an average of 10.7 kg (CV 15.33%). The method tested
using RAK included 4 treatments that were repeated 3 times, namely RO: 100% ration without fermented
cabbage waste flour (TLKF)/(control), R1: ration with 5% TLKF, R2: ration with 10% TLKF, R ration with
15% TLKF. The variables tested were the increase in body length, chest circumference, height and relative
growth. Data obtained the ANOVA test showed that the treatment had no significant effect (P>0.05) on the
increase in body length, height, chest circumference and relative growth. Based on the results of the study, it
was concluded that the use of fermented cabbage waste flour had the same effect on body length, height,
chest circumference and relative growth of starter phase pigs. However, the use of 15% fermented cabbage
waste flour is the best level.

Percobaan ini bertujuan untuk melihat pengaruh dari pemberian tepung limbah kubis (Brassica olaracea)
terfermentasi pada ukuran linier tubuh dan pertumbuhan relatif ternak babi landrace fase starter.
Menggunakan 12 ekor ternak babi jantan peranakan landrace umur 1-2 bulan, berat badan awal 9-15 kg
dengan rata-rata 10,7 kg (KV= 15,33%). Metode yang diuji menggunakan Rancangan Acak Kelompok
(RAK)meliputi 4 perlakuan yang diulang sebanyak 3 kali yakni, R0: 100% ransum tanpa tepung limbah
kubis fermentasi (TLKF)/(kontrol), R1: ransum dengan 5% TLKF, R2: ransum dengan 10% TLKF, R3:
ransum dengan 15% TLKF. Variabel yang diukur adalah pertambahan panjang badan, lingkar dada, tinggi
badansertapertumbuhan relatif. Data yang diperoleh dianalisismenggunakan analisisragam (ANOVA).
UjiANOVAmenghasilkan, perlakuan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) padapertambahan panjang badan,
tinggi badan, lingkar dada sertapertumbuhan relatif ternak. Berdasarkan hasil penelitian maka disimpulkan,
penggunaan tepung limbah kubis terfermentasi berpengaruh sama pada panjang badan, tinggi badan, lingkar
dada serta pertumbuhan relatif ternak babi fase starter,akan tetapi penggunaan 15% tepung limbah kubis
terfementasi merupakan level terbaik.

 

Author Biographies

Kresensia Konsolata Gaa, Universitas Nusa Cendana

Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Kelautan, dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana

I Made Suaba Aryanta, Universitas Nusa Cendana

Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Kelautan, dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana

Tagu Dodu, Universitas Nusa Cendana

Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Kelautan, dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana

Sabarta Sembiring, Universitas Nusa Cendana

Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan, Kelautan, dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana

References

Akhiriani, S., Soetriono, dan Nurhayati, N. (2014). Kelayakan Finansial Agroindustri Pektin dan Pakan Ternak Terfermentasi Berbahan Baku Kulit Pisang. Agroteknologi, 08(02), 122–130.

Bana, T., Lay, W. A., and Niron, S. S. (2018). (Economy Value of Using the Pollard in Ration. 5(2), 99–107.

Bui, S., Lawa, E. D. W., Enawati, L. S., & Luzarus, E. J. L. (2020). Efek Pemanfaatan limbah kubis (Brassica olaracea) dalam ransummterhadap konsumsi dan kecernaan bahan kering, bahan organik , dan neutral detergent fiber (NDF) ransum ternak kambing kacang. J. Peternakan Lahan Kering, 2(4), 1070–1079.

Darwati, S., Martojo, H., Sumantri, C., Sihombing, D. T. H., & Mardiastuti, A. (2010). Productivity, repeatability of productive and reproductive traits of local pigeon. Journal of the Indonesian Tropical Animal Agriculture,

(4), 268–274.https://doi.org/10.14710/jitaa.35.4.268-274

Effendi, N., dan Widiastuti, H. (2014). Potensi Limbah Pasar Saytir Menjadi Starter Fermentasi. Jurnal Kesehatan, 7(2), 353–360.

Figueroa, J., Del Río, K., Romero, F., Keim, J. P., & Gandarillas, M. (2020). Acceptability, preferences, and palatability of diets

containing summer and winter brassica forage in growing pigs: A pilot study. Animals, 10(6), 1–11. https://doi.org/10.3390/ani10061080

Haqiem A, D. 2020. Pengaruh penambahan tepung kiambang (Salvinia molesta) dan limbah sayur kubis (Brassica oleraceae var. capitata) dalam ransum terhadap peningkatan berat badan ayam broiler dan sumbangannya untuk pembelajaran biologi sma.

Kono, E. M., Suryani, N. N., Aryanta, I. M. S., dan Dodu, T. 2022. Pengaruh Penggunaan Tepung Biji Asam Terfermentasi dalam Ransum terhadap Rasio Efisiensi Protein dan Pertumbuhan Relatif Ternak Babi Fase Grower-Finisher: Effect of The Use of Fermented Tamarind Seeds Meal in Rations Protein Efficiency and Relative Growth in Livestock Phase Grower-Finisher. Jurnal Peternakan Lahan Kering, 4(1), 1960-1968.

Ngenes, E., Tagu Dodu, Sabarta Sembiring, dan N. N. S. (2021). Pengaruh Penggunaan Tepung Biji Asam Terfermentasi Dalam Ransum Terhadap Kecernaan Serat Kasar Dan Lemak Kasar Pada Babi Fase Starter-Grower. Jurnal Peternakan Lahan Kering, 3(4), 2013–2015.

NRC. 1988. Nutrient requirement of swine.10th ed : National Academy Press. Washington, D.C.

Nugroho T, ddk. 2014. Buku Ajar Asuhan Kebidanan Nifas (Askeb 3). Yogyakarta : Nuha Medika.

Pamu, D., Aryanta, I. M. S., Dodu, T., & Ly, J. (2020). Pengaruh penggunaan tepung krokot (Portulaca oleracea l) dalam ransum terhadap ukuran linear tubuh dan tebal lemak punggung ternak babi peranakan landrace fase grower - finisher ( Effect of Including Purslane (Portulaca Oleracea L) Meal into Diet. Jurnal Peternakan Lahan Kering, 2(3), 903–909.

Raza, A., Hussain, J., Hussnain, F., Zahra, F., Mehmood, S., Mahmud, A., Amjad, Z. B., Khan, M. T., Asif, M., Ali, U., Badar, I. H.,

and Nadeem, M. (2019). Vegetable waste inclusion in broiler diets and its effect on growth performance, blood metabolites, immunity, meat mineral content and lipid oxidation status. Revista Brasileira de Ciencia Avicola, 21(1). https://doi.org/10.1590/1806-9061-2018-0723

Sinaga, S., dan Silalahi, M. (2002). Performans Produksi Babi Akibat Tingkat Pemberian Manure Ayam Petelur Sebagai Bahan Pakan Alternatif. Jurnal Ilmu Ternak, 7(4), 207 – 213. https://scholar.google.co.id/citations?view_op =view_citation&hl=id&user=xchYb3sAAAAJ&citation_for_view=xchYb3sAAAAJ:Y0pCki6q_DkC

Wea, R. (2010). Identifikasi Limbah Organik Pasar Sebagai Pakan Ternak Babi. Partner, 17(1), 23–32.

Downloads

Published

2024-06-20

How to Cite

Gaa, K. K., Aryanta, I. M. S., Dodu, T. ., & Sembiring, S. . (2024). Pengaruh Pemberian Tepung Limbah Kubis (Brassica olaracea) Terfermentasi pada Ukuran Linier Tubuh dan Pertumbuhan Relatif Ternak Babi: Effect of Fermented Cabbage (Brassica olaracea) Waste Flour on Linear Body Size and Relative Growth of Pigs. Jurnal Peternakan Lahan Kering, 6(2), 302 –. https://doi.org/10.57089/jplk.v6i2.1462

Issue

Section

Articles