Kandungan protein kasar, serat kasar dan mineral kalsium rumput Setaria sphacelata panen ketiga yang diberi pupuk bokashi kotoran ayam dengan dosis berbeda

Authors

  • Alfridus Ussanak Fakultas Peternakan,Universitas Nusa Cendana
  • Herayanti Panca Nastiti Fakultas Peternakan,Universitas Nusa Cendana Kupang
  • Yoakimo Harsoet Manggol Fakultas Peternakan,Universitas Nusa Cendana Kupang

DOI:

https://doi.org/10.57089/jplk.v2i3.508

Keywords:

Bokashi, Manure, Protein, Fiber, Ca, Setaria sphacelata, grass

Abstract

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Lapangan Terpadu Lahan Kering Kepulauan Universitas Nusa Cendana Kupang dari bulan Juni sampai bulan November 2018. Tujuan penelitian  untuk  mengetahui kandungan protein kasar dan serat kasar serta mineral kalsium rumput  Setaria sphacelata panen ketiga  yang diberi pupuk bokashi kotoran ayam dengan dosis yang berbeda Materi penelitian berupa pols rumput setaria (Setaria sphacelata) . Rancangan yang digunakan adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL) yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3  ulangan sehingga terdapat 12 unit percobaan. Adapun perlakuan  yaitu R0 =Tanpa Pupuk `bokashi kotoran  ayam, R1 = pupuk bokashi kotoran ayam 100 gr/polybag, R2 = pupuk bokashi kotoran ayam 200 gr/polybag dan R3= pupuk bokashi kotoran ayam 300 gr/polybag. Variabel yang diteliti adalah protein kasar, serat  kasar dan mineral kalsium (Ca). Hasil sidik ragam menunjukan perlakuan berpengaruh tidak  nyata (P>0,05) terhadap kandungan protein kasar, dan berpengaruh nyata (P <0,05) tarhadap kandungan  serat kasar dan mineral kalsium. Uji lanjut Duncan  menunjukkan antar  perlakuan   R0 : R2, berbeda nyata ( P<0,05) sedangkan antar perlakuan R0 : R3 berbeda sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan serat kasar. Perlakuan R0:R1, R0:R2 berbeda nyata (P<0,05) sedangkan antar perlakuan R0: R3 berbeda  sangat nyata (P<0,01) terhadap kandungan mineral kalsium. Simpulan bahwa pemberian pupuk bokashi kotoran ayam tidak memberikan pengaruh pada kandungan protein kasar rumput setaria tetapi memberi pengaruh terhadap kandungan mineral kalsium dan serat kasar dimana dosis 300gr/polybag menunjukan angka kandungan serat kasar paling rendah.

Kata Kunci : Bokashi, Kotora, Protein, Serat, Kalsium, Rumput, Setaria sphacelata

The study was conducted at the Archipelago Integrated Dry Land Field Laboratory of Nusa Cendana University Kupang's. The purpose of this study is to determine Third harvest crude protein, crude fiber, Calcium content of Setaria sphacelata grass fertilized with different levels of bokash chicken manure fertilizer. 16 Setaria grass pols were used in the trial. Completely Randomized Design (CRD) 4 treaments with 3 replicates procedure was applied in the trial. The treaments  were R0 = No fertilizing with bokashi chicken manure, R1 = fertilizing with bokashi fertilizer 100 gr / polybag: R2 = fertilizing with bokashi fertilizer 200 gr / polybag; and R3 = fertilizing with bokashi fertilizer 300 gr / polybag. The variables measured were crude protein, crude fiber and calcium mineral (Ca) content. Statistical analysis shows that the effect of treatment is significant (P<0.05) on crude fiber and Ca neral content, but not significan (P> 0.05) on crude protein. Duncan's test shows that R0: R2 are siginificant different (P<0;05) R0: R3 are highly significantly (P<0.01) in crude fiber content; R0: R1, R0: R2 are significant different (P <0.05); R0: R3 are  highly significant different (P<0.01) in Calcium content. The conclusion is that usingof bokashi chicken manure fertilizer perfroms the similar results in crude protein, crude fiber and Ca content; using fertilizer 300gr / polybag shows the lowest crude fiber content.

Keywords: Bokashi, Manure, Protein, Fiber, Ca, Setaria sphacelata, grass

References

References

BMKG.2018. Data Curah Hujan ,dan Temperatur Udara Kecamatan Kelapa Lima Kelurahan Lasiana Kota Kupang.

Djanifah Djamaa. 2011 Pemberian Nitrogen (Urea) Terhadap Pertumbuhan Dan Hasil Selada (Lactuca Sativa L). Jurnal. Balai Pengkajian litbang.pertanian.go.id. Diakses, 07 Juni 2020. https://scholar.google.co.id/scholar?hl=id&as_ dt=0%2C5&q=fisiologi+lingkungan

Harsono, 2006. Manajemen Kualitas Pelayanan, Jakarta : STIA-LAN Press

Lingga, P dan Marsono. 2003. Membuat Kompos. Cetakan Ke Enam. PT. Swadaya. Jakarta

Maria E.K,2013. Pengaruh Pemberian Bokashi Terhadap Pertumbuhan Vegetatif Dan Produksi Rumput Gajah ( Pennisetum purpureum ). Jurnal Ilmu Hewani Tropika. Vol 2. No.2. Desember 2013

McDonald, 2010. Pengaruh Pemupukan Kalsium dan Nitrogen Terhadap Produksi dan Kualitas Hijauan Rumput Makanan Ternak Pada Tanah Salin. Laporan Penelitian Dosen Muda. Dikti, Jakarta

Purbajanti, E. D. 2013. Rumput dan Legum. Penerbit Graha Ilmu. Yogyakarta

Resa Sri Rahayu dan Roedhy poerwanto, 2014. Optimasi Pertumbuhan Vegetatif dan Keragaan Tanaman Jeruk Keprok Borneo Prima ( Citrus reticulata cv. Borneo Prima) melalui pemupukan dan pemangkasan pertumbuhan Vegetatif.Jurnal. Hort. Indonesia 5(2):95-103.

Rismunandar, 1986. Mendayagunakan Tanaman Rumput. Sinar Baru, Bandung.

Roidah, I.S.2013 Manfaat Penggunaan Pupuk Oraganik Untuk Kesuburan Tanah. Jurnal Universitas Tulung Agung Bonorowo 1(1) : 30-42

Santosoef, BF. Haryanti dan SA. Kadarsih.2004. Pengaruh Pemberian Pupuk Kandang Ayam Terhadap Pertumbuhan Dan Produksi Serat Tiga Klon Rami Di Lahan Aluvial Malang. Jurnal Pupuk, Vulume 5(2):14-18.

Sawen, D. 2012. Pertumbuhan Rumput Gaja (Pennisetum Purpureum) dan Benggala (Panicium maximum) Akibat Intensitas Cahaya. Jurnal Ilmu Tanaman dan Ternak.Vol 2 (18-20).

Sesangka. B. H, J. Mellawati, T. Tjitosumirat dan Suharyono. 1998 Analisis Kandungan Mineral Dalam Hijauan Pakan Ternak Dengan Menggunakan, Spektromentri Pendar, dan Pusat Aplikasi, Jurnal Penelitian dan Pengembangan Aplikasi Isotop dan Radiasi, 2 (2) 137-40.

Sunyitman, 2014. Produktivitas Rumput Raja (Pennisetum purpureophoides) Pada Pemotogan Pertama Menggunakan Beberapa Sistem Pertanian. Jurnal Peternakan Indonesia. Vol 16(2):119 – 127

Sofyan, L. A., L. Aboenawan, E. B. Laconi, A. Djamil, N. Ramli, M. Ridla, dan A.D. Lubis. 2000. Pengetahuan Bahan Makanan Ternak. Lab. Ilmu dan Teknologi Pakan. Fakultas Peternakan IPB. Bogor

Steel, R.G..D. & J.H. Torrie.1993. Prinsip dan Prosedur Statistik (terjemah Principle and Procedure of Statistics Oleh B. Sumantri). Jakarta:Gramedia Pustaka Utama.

Sumarsono, S., D. W. Anwar, dan S. Budiyanto. 2009. Penerapan Pupuk Organik Untuk Perbaikan Penampilan Dan Produksi Hijauan Rumput Gajah pada Tanah Masam. Seminar Nasional Kebangkitan Peternakan – Semarang Fakultas Peternakan, Universitas Di ponorogo, Semarang

Sutanto, Rahmat, 2005, Dasar –Dasar Ilmu Tanah , Kanisius, Yogyakarta

Sutedjo M.M. 1992. Pupuk dan Cara Pemupukan. PT. Rineka cipta. Jakarta. 176 halaman.

Tillman A. D, 1991. Komposisi Bahan Makanan Ternak Untuk Indonesia. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta

Toe P, Koten BB, Wea R.Oematan JS, Ndoen B. 2016. Pertumbuhan Dan Produksi Rumput Setaria (Setaria sphacelata) Pada Berbagai Level Pemberian Pupuk Organik Cair Berbahan Feses Babi. Jurnal Ilmu Ternak 16(2): 22-27

Zulfa Z. V. 2017. Optimasi Persebaran Suhu Dan Kelembaban Pada Iklim Mikro Greenhouse Untuk Pertumbuhan Tanaman. Thesis. Departemen Fisika Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya.

Downloads

Published

2020-09-24

How to Cite

Ussanak, A., Nastiti, H. P., & Manggol, Y. H. (2020). Kandungan protein kasar, serat kasar dan mineral kalsium rumput Setaria sphacelata panen ketiga yang diberi pupuk bokashi kotoran ayam dengan dosis berbeda. Jurnal Peternakan Lahan Kering, 2(3), 949–956. https://doi.org/10.57089/jplk.v2i3.508

Issue

Section

Articles