Kecernaan Bahan Kering dan Bahan Organik Babi Grower yang diberi Ransum Mengandung Kulit Pisang (Musa paradisiaca) Terfermentasi EM4
Digestion of Dry Matter and Organic Matter of Grower Pigs Fed Banana Peel Fermented With EM-4 (Musa Paradisiaca)
Keywords:
grower pigs, fermented banana peel, digestibility dry matter, digestibility organic matterAbstract
The purpose of this study was to determine of the consumption and digestibility of dry matter and organic matter for
grower pigs fed with EM-4 fermented banana peels (Musa paradisiaca). Thea animals used were 12 landrace pig
aged 3–4 months with an initial body weight of 30–50 kg and avarage 38,29 kg (KV=23,51%). This study used a
Randomized Block Design (RBD) which consiste of 4 treatments and 3 replications so that there were 12
experimental units. The treatments were P0: ration without fermented banana peel ; P1: ration contains 10% EM-4
fermented banana peel; P2: ration contains15% EM-4 fermented banana peel; and P3: ration contains 20% EM-4
fermented banana peel. The variables studied were the consumption and digestibility of dry matter and organic
matter. The results of statistical analysis showed that the treatment had no significant effect (P>0.05) on the
consumption and digestibility of dry matter and organic matter. It was concluded that the consumption and
digestibility of dry matter and organic matter fermented banana peels can be used up to the level of 20% in grower
pigs.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengevaluasi konsumsi, kecernaan bahan kering dan bahan organik ternak
babi grower yang diberi ransum mengandung kulit pisang (Musa paradisiaca ) terfermentasi. Ternak yang
digunakan adalah 12 ekor ternak babi peranakan landrace fase grower yang berumur 3–4 bulan dengan bobot badan
awal 30–50 kg dan rataan 38,29 kg (KV=23,51%). Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Kelompok (RBD)
yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan sehingga terdapat 12 unit percobaan. Perlakuan tersebut adalah P0:
ransum tanpa kulit pisang terfermentasi EM-4; P1 : ransum mengandung 10% kulit pisang terfermentasi EM-
4; P2: ransum mengandung 15% kulit pisang terfermentasi EM-4; dan P3: ransum mengandung 20% kulit pisang
terfermentasi EM-4. Variabel yang diteliti adalah konsumsi dan kecernaan bahan kering dan bahan organik. Hasil
analisis statistik menunjukkan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata (P>0,05) terhadap konsumsi dan
kecernaan bahan kering dan bahan organik. Disimpulkan bahwa dilihat dari konsumsi, kecernaan bahan kering dan
bahan organiknya kulit pisang terfermentasi EM-4 dapat digunakan sebagai komponen ransum sampai pada level
20% pada babi grower.