Pengaruh Penggunaan Rumput Laut Merah Afkir dalam Pakan Komplit terhadap Konsumsi dan Kecernaan Karbohidrat, VFA Total dan Glukosa Darah Pedet Sapi Bali yang Disapih Dini
The Effect of Different Rejected Red Seaweed in Complete Feed on Carbohydrate Intake and Digestibility, Total VFA and Blood Glucose Early Weaned Bali Calves
Keywords:
Red seaweed, Bali Calves, Digestibility, Total VFA, Blood GlucoseAbstract
This research took place from October 15 2019 to January 15 2020 at the Dry Land Integrated Field Laboratory, Nusa Cendana University. The aim of this research was to determine the relationship between the effect of using rejected red seaweed in complete feed on carbohydrate consumption and digestion, total VFA and blood glucose in early weaning Bali cattle. 16 Bali cattle, with an initial body weight of 30 to 40 kg each, in this study, a total of four treatments and four replications were designed in a completely randomized design. The treatments applied were, CT0, forage plus concentrate (without red seaweed);, CT5, forage plus concentrate with 5% red seaweed; CT10, forage plus concentrate with 10% red seaweed, and CT15, forage plus concentrate with 15% red seaweed. The variables measured were blood glucose, total VFA, and carbohydrate consumption and digestibility. Data were analyzed using analysis of variance (ANOVA) and Duncan's advanced test. The results of the analysis showed that the addition of red seaweed in complete feed had a very significant < 0.01) effect on blood glucose levels, but had no significant effect (P > 0.05) on total VFA, blood glucose of the research cattle. It was concluded that the use of up to 15% discarded red seaweed in complete feed for early weaned Bali cattle calves provided the best response.
Penelitian ini berlangsung dari tanggal 15 Oktober 2019 sampai dengan 15 Januari 2020 di Laboratorium Lapangan Terpadu Lahan Kering Universitas Nusa Cendana. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan rumput laut merah afkir dalam pakan komplit terhadap konsumsi dan pencernaan karbohidrat, VFA total, dan glukosa darah sapi bali awal sapih. 16 ekor sapi Bali, dengan bobot badan awal masing-masing 30 sampai 40 kg, digunakan dalam penelitian ini. Sebanyak empat perlakuan dan empat ulangan dirancang dalam rancangan acak lengkap. Perlakuan yang diterapkan adalah, CT0, hijauan plus konsentrat (tanpa rumput laut merah); CT5, hijauan plus konsentrat dengan 5% rumput laut merah; CT10, hijauan plus konsentrat dengan 10% rumput laut merah, dan CT15, hijauan plus konsentrat dengan 15% rumput laut merah. Variabel yang diukur adalah glukosa darah, VFA total, dan konsumsi dan kecernaan karbohidrat. Data dianalisis menggunakan analysis of variance (ANOVA) dan uji lanjut Duncan. Hasil analisis menunjukkan bahwa penambahan rumput laut merah dalam pakan komplit sangat nyata (P< 0,01) mempengaruhi kadar glukosa darah, tetapi tidak berpengaruh nyata (P > 0,05) terhadap total VFA, glukosa darah ternak sapi penelitian. Disimpulkan bahwa penggunaan hingga 15% rumput laut merah afkir dalam pakan komplit pedet sapi Bali yang disapih dini paling baik dalam memberikan respon.