Pengaruh Penggantian Ransum Basal dengan Tepung Apu-Apu (pistia stratiotes) pada Kecernaan Serat Kasar dengan Lemak Kasar pada Babi Fase Grower
The influence of Replacement in Basal of Apu-Apu Flour (pistia stratiotes) Feeds on Digestibility of Crude Fiber and Crude Fat of Grower Pigs
Keywords:
Pigs, apu-apu, digestibility of fibers crude, digestibility of crude fatsAbstract
The purpose of this studi was to determin the effec of replacing the basal ration with apu-apu (Pistia stratiotes) flour on the digestibility of crude fiber and crude fat in landrace crossbreed pigs in the grower phase. Using randomize bloc design consistin of 4 treatment and 3 replication, namely: T0: 100% basal ration (BR), T1: 95% BR + 5% apu-apu flour (AF), T2: 90% BR +10% AF and T3: 85% BR + 15% AF. The variables measured were consumption and digestibility of crude fiber, consumption and digestibility of crude fat. The analysis showed that the replacement of apu-apu flour had no significant effect on fiber consumption and its digestion, fat consumtion and pork fat intake. It can be concluded that the replacement in the basal of apu-apu flour ration of up to 15% gave the same response to the consumption and digestibility of fiber crude and fat crude.
Tujuan dari penelitian ini agar mengetahui pengaruh penggantian ransum basal dengan tepung apu-apu (Pistia stratiotes) mengenai konsumsi serat kasar serta kecernaannya, konsumsi lemak kasar serta kecernaannya. Menggunakan rancangan acak kelompok yang terdiri dari 4 perlakuan dan 3 ulangan yaitu : P0 : 100% ransum basal (RB), P1 : 95% RB + 5% tepung apu-apu (TA), P2 : 90% RB+10% TA dan P3 : 85% RB + 15% TA. Data yang diukur yaitu konsumsi serat kasar sertah kecernaannya, konsumsi lemak kasar dengan kecernaaanya. Data analisis menunjukkan penggantian tepung apu-apu berpengaruh tak nyata pada konsumsi serat serta kecernaannya, konsumsi lemak serta kecernaannya ternak babi. Dapat disimpulkan bahwa penggantian ransum basal dengan tepung apu-apu hingga 15% memberikan respons yang sama pada konsumsi serat kasar sertah kecernaannya dengan konsumsi lemak kasar sertah kecernaan.