Jurnal Planet Peternakan

Strategi Pengembangan Agroindustri Bakso Babi (Studi Kasus Depot Bakso Babi El Shadai)

Elsy M. Kaseh — 2024-12-14

This research aims to analyze the strategy for developing the pork meatball agro-industry business at the El
Shaddai pork meatball depot. This research was conducted on pork meatball agro-industry business actors at
the El Shaddai pork meatball depot. This research was carried out through several stages with the analytical
tools used Namely the input stage identifies internal external environmental factors using the IFE matrix and
(EFE) matrix. Based on the IFE matrix analysis which shows the internal business position by using strengths
and correcting weaknesses, while the EFE matrix shows the external business position which takes advantage
of opportunities and overcomes existing threats. These results place the El Shaddai pork meatball agro-
industry business in a strategic position in quadrant I, thus showing an aggressive strategy. Aggressive
strategies focus more on SO (Strength Opportunities) strategies, namely using strength to take advantage of
existing opportunities. The strategy formulation that can be used is: Maximizing the availability of raw
materials, maximizing marketing, and increasing product quantity

Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis strategi pengembangan usaha agroindustri bakso babi depot
bakso babi El Shaddai. Penelitian ini dilakukan terhadap pelaku usaha agroindustri bakso babi di depot bakso
babi El Shaddai. Penelitian ini dilakukan melalui beberapa tahapan dengan alat analisis yang dipakai yakni
pada tahap input diidentifikasi faktor lingkungan internal dan eksternal menggunakan matriks IFE dan EFE.
Berdasarkan analisis matriks IFE, posisi internal usaha menggunakan kekuatan dan memperbaiki kelemahan,
sedangkan matriks EFE, posisi eksternal usaha dengan memanfaatkan peluang dan mengatasi ancaman yang
ada. Hasil yang diperoleh menempatkan usaha agroindustri bakso babi El Shaddai pada posisi strategi
kuadran I sehingga menunjukkan strategi agresif. Strategi agresif lebih fokus pada strategi SO (Strength
Opportunities) yaitu dengan menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang yang ada. Rumusan
strategi yang dapat digunakan yaitu memaksimalkan ketersediaan bahan baku, melakukan pemasaran yang
maksimal, dan meningkatkan kuantitas produk.

Pengaruh Penggantian Pakan Komplit Komersial dengan Pakan Komplit Buatan terhadap Pertambahan Ukuran Linear Tubuh dan Rasio Efisiensi Protein Ternak Babi Peranakan Landrace Fase Starter

Antonia Bolaer — 2024-12-14

The purpose of this study was to determine the effect of substitution commercial complete feed with self-
made complete feed on the increase in linear body size and protein efficiency ratio in starter landrace
crossbred pigs. The material used was 12 landrace crossbred pigs in the starter phase aged 8-12 weeks
with an initial body weight of 6.5-15.6 kg (CV= 31.67%). This study used a Randimized Block Design
(RDB) which consisted of 4 treatments with each teratment made 3 replications so that there were 12
experimental units. The treatments were P1 : 100 % Commercial Complete Feed (CCF) Sierad Feed-702;
P2: 50% Commercial Complete Feed + 50% Self-made Complete Feed; P3: 25% Commercial Complete
Feed + 75% Self-made Complete Feed; P4: 100% Self-made Complete Feed (SCF). The variables
meansured were chest circumference, body length, height and protein efficiency ratio. The results of
statistical calculations show that the treatment has no real effect (P>0,05) On the increase in chest
circumference, body lenght, height and protein efficiency ratio. It was concluded that self-made complete
feed resulted in an increase in chest circumference, body lenght, body height and protein efficiency ratio
pig feed gives the same results.

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggantian pakan komplit komersial dengan
pakan komplit buatan sendiri terhadap pertambahan tingkatan linear tubuh serta rasio efisiensi protein
ternak babi landrace fase starter. Penggunaan materinya yaitu12 ekor babi peranakan landrace fase
starter dengan umur 8-12 minggu saat bobot badan awal 6.5-15.6 kg (KV= 31.67%). Penelitian ini
memakai Rancangan Acak Kelompok (RAK) yang terdapat dari 4 perlakuan dengan setiap perlakuan
dibuat 3 kali pengulangan maka terdapat 12 unit percobaan. Perlakuan tersebut adalah P1: 100% Pakan
komplit komersial (PKK) Sierad Feed-702; P2: 50% Pakan Komplit Komersial + 50% Pakan Komplit
Buatan; P3: 25% Pakan Komplit Komersial + 75% Pakan Komplit Buatan; P4: 100% Pakan Komplit
Buatan (PKB). Variabel yang diteliti adalah lingkar dada, panjang tubuh, tinggi tubuh dan rasio efisiensi
protein. Hasil perhitungan statistika memperlihatkan bahwa perlakuan berpengaruh tidak nyata (P>0,05)
terhadap peningkatan lingkaran dada, panjang tubuh, tinggi tubuh dan efisiensi penggunaan protein.
Disimpulkan bahwa pengaruh penggantian pakan komplit komersial dan pakan komplit buatan sendiri
memberikan hasil yang sama terhadap pertambahan kepanjangan badan, tinggi badan, lingkar dada juga
rasio efisiensi protein pakan dari ternak babi.

Pengaruh Penggunaan Konsentrat Mengandung Tepung Kulit Pisang dengan Imbuhan Zn Biokompleks terhadap Metabolik Darah Kambing Lokal Betina

Marcio Daud Xavier Lapuisaly — 2024-12-14

his research was conducted to evaluate the administration of concentrate feed containing banana peel flour at
different levels with the addition of biocomplex Zn on hemoglobin, cholesterol and triglyceride levels of local
female goats. The research used 4 local female goats, aged 4-6 months, weighing between 12 and 15 kg. The
method used is an experimental method using a Latin square design pattern with 4 treatments and 4 periods as
replications. The treatments tried were, P0: lamtoro + concentrate without banana peel flour, P1: lamtoro + 10%
concentrate containing banana peel flour, P2: lamtoro + concentrate containing 20% banana peel flour, P3:
lamtoro + concentrate containing 30% banana peel flour , for all treatments, 65 mg Zn biocomplex was added.
Data were analyzed using variance. The results obtained were a general average of hemoglobin 11.37 g/dl, blood
cholesterol 156.80 mg/dl, blood triglycerides 70.53 g/dl. The conclusion of this research shows that local female
goats that consume concentrate feed containing up to 30% banana peel flour provide the same results as
livestock that consume concentrate feed without banana peel flour

Penelitian ini dilakukan untuk mengevaluasi pemberian pakan konsentrat mengandung tepung kulit pisang pada
level yang berbeda dengan imbuhan Zn biokompleks terhadap kadar hemoglobin, kolestrol dan trigliserida
kambing lokal betina. Penelitian menggunakan kambing betina lokal sebanyak 4 ekor, berumur 4-6 bulan, berat
antara 12 sampai 15 kg. Metode yang digunakan adalah metode percobaan menggunakan pola rancangan bujur
sangkar latin dengan 4 perlakuan dan 4 periode sebagai ulangan. Perlakuan yang dicobakan adalah, P0: lamtoro
+ konsentrat tanpa tepung kulit pisang, P1: lamtoro + konsentrat 10% mengandung tepung kulit pisang, P2:
lamtoro + konsentrat mengndung 20% tepung kulit pisang, P3: lamtoro + konsentrat mengandung 30% tepung
kulit pisang, untuk semua perlakuan diberikan imbuhan 65 mg Zn biokompleks. Data dianalisis menggunakan
sidik ragam. Hasil yang diperoleh rataan umum hemoglobin 11,37 g/dl, kolestrol darah 156,80 mg/dl,
trigliserida darah 70,53 g/dl. Kesimpulan dari penelitian ini menunjukan bahwa kambing lokal betina yang
mengkonsumsi pakan konsentrat mengandung tepung kulit pisang sampai 30% memberikan hasil yang sama
dengan ternak yang mengkonsumsi pakan konsentrat tanpa tepung kulit pisang

Pengaruh Penggunaan Tepung Biji Asam Terfermentasi terhadap Konsumsi Efisiensi Penggunaan Protein dan Pertumbuhan Relatif Ternak Babi Starter-Grower

Yuniati Taneo — 2024-12-14

This study aims to determine whether giving fermented tamarind seed flour to pigs at the starter-grower stage can
increase ration intake, protein intake, EPP, and relative growth. This study used 12 landrace pigs (1-2 months old,
with an average weight of 11.71 kg with a coefficient of variation of 39.35%). A four-treatment, three-replication
randomized block design (RBD) was adopted. R0 is control ration without fermentation (TBAF); R1 contains 15%
TBAF; R2 contains 20% TBAF; and R3 contains 25% TBAF. Ratio, protein, EPP, and relative growth are the factors
analyzed. The use of 15-25% TBAF increased (P<0.01) EPP and relative growth of pigs, whereas there was no
significant therapeutic effect on ration intake or protein consumption (P>0.05). The findings and discussion indicate
that adding up to 25% fermented tamarind seed powder to the ration has no effect on food intake or protein intake.
However, this may improve protein utilization and relative growth of starter pigs

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah pemberian tepung biji asam jawa yang difermentasi kepada babi
pada tahap starter-grower dapat meningkatkan asupan ransum, asupan protein, EPP, dan pertumbuhan relatif.
Penelitian ini menggunakan 12 ekor babi landrace (umur 1-2 bulan, dengan berat rata-rata 11,71 kg dengan koefisien
variasi 39,35%). Desain blok acak (RBD) empat perlakuan, tiga ulangan diadopsi. R0 adalah ransum kontrol tanpa
fermentasi (TBAF); R1 mengandung TBAF sebesar 15%; R2 mengandung TBAF sebesar 20%; dan R3 mengandung
TBAF sebesar 25%. Rasio, protein, EPP, dan pertumbuhan relatif merupakan faktor-faktor yang dianalisis.
Penggunaan TBAF 15-25% meningkatkan (P<0,01) EPP dan pertumbuhan relatif babi, sedangkan tidak ada dampak
terapi yang signifikan terhadap asupan ransum atau konsumsi protein (P>0,05). Temuan dan diskusi menunjukkan
bahwa menambahkan hingga 25% tepung biji asam jawa yang difermentasi ke dalam ransum tidak berpengaruh pada
asupan makanan atau asupan protein. Namun, ini dapat meningkatkan pemanfaatan protein dan pertumbuhan relatif
babi starter