Pembinaan Masyarakat Desa Binaan Melalui Teknik Pengolahan Telur di Desa Oeletsala, Kabupaten Kupang
Keywords:
egg processing, pindang eggs, salted eggsAbstract
Masyarakat mitra desa binaan di Desa Oeletsala, memiliki pengetahuan yang masih minim tentang teknik pengolahan telur. Pengetahuan ini dirasakan cukup penting agar masyarakat dapat memaksimalkan sumber daya yang ada untuk menambah pendapatan keluarga. Tujuannya adalah agar masyarakat di desa binaan terampil di dalam pembuatan telur pindang dan telur asin. Metode yang dilakukan adalah penyuluhan, praktek dan pendampingan. Penyuluhan dilakukan untuk memberikan pengetahuan tentang cara meningkatkan nilai tambah dari telur dengan cara memanfaatkan teknologi pengolahan telur. Praktek dilakukan dengan cara memberikan ketrampilan secara langsung tentang teknik pembuatan telur pindang dan telur asin. Pendampingan dilakukan untuk membina mitra sehingga memahami betul cara pengolahan telur dan lebih terampil. Hasilnya, masyarakat mitra desa binaan cukup antusias mengikuti kegiatan tersebut mulai dari penyuluhan, praktek sampai dengan pendampingan. Telur pindang dan telur asin yang dihasilkan cukup baik hasilnya berdasarkan aroma, rasa dan tampilannya. Kesimpulan, masyarakat di desa binaan sudah memiliki pengetahuan dan keterampilan di dalam pembuatan telur pindang dan telur asin serta memiliki motivasi yang tinggi mengikuti pelatihan ini. Oleh karena itu, perlu adanya keberlanjutan dengan mengadakan pelatihan untuk produk olahan telur lainnya
Kata kunci: Pengolahan Telur, Telur pindang, Telur asin
ABSTRACT
The community of fostered village partners in Oeletsala Village, still lacks knowledge of egg processing techniques. This knowledge is felt to be important enough so that the community can maximize existing resources to increase family income. The goal is that people in the target villages are skilled in making pindang eggs and salted eggs. The methods used are counseling, practice and mentoring. Extension is carried out to provide knowledge about how to increase the added value of eggs by utilizing egg processing technology. Practices are carried out by providing direct skills in the technique of making pindang eggs and salted eggs. Assistance is carried out to foster partners so that they fully understand how to process eggs and are more skilled. As a result, community partners in the fostered villages were quite enthusiastic about participating in these activities, starting from counseling, practicing to mentoring. The yields of pindang and salted eggs are quite good based on their aroma, taste and appearance. In conclusion, the people in the target villages already have knowledge and skills in making pindang eggs and salted eggs and have high motivation to participate in this training. Therefore, there is a need for sustainability by holding training for other egg processed products
Keywords: Egg processing, pindang eggs, salted eggs
References
Abustam, E. R. Malaka, Hikmah M. A, Hajrawati, M.I. Said, J. C. Likadja, S. Baco, F. Maruddin, F. N. Yuliati, E. Murpiningrum. 2016 Penerapan Teknologi Pengolahan Telur Itik Pada Kelompok Wanita Tani Ternak Itik Libureng di Desa Liburen Kecamatan Tanete Riaja Kabupaten Baru Ternak Itik. JIIP 2(2). 133-148.
Anonim. 2017. Feasibility Studi, Laporan Akhir, Pengembangan Usaha Pembibitan, dan Penggemukan Sapi Di Nusa Tenggara Timur.
Hakim, E.A., M. K. Kusfriyadi ., A. C. Sera. 2019. Pengaruh sumber tannin terhadap kadar protein dan daya simpan telur pindang the effect of tannin sources on protein levels and shelf life of pindang eggs. Jurnal Riset Gizi : 98 - 103
Koswara, S. 2009. Teknologi Pengolahan Telur (teori dan Praktik) eBookpangan
Lukito, GA., A. Suwarastuti dan A. Hintono, 2012. Pengaruh Berbagai Metode Pengasinan Terhadap Kadar NaCl, Kekenyalan dan Tingkat Kesukaan Konsumen Pada Telur Asin. Animal Agriculture Journal, 1(1) : 829 –838
Mastika, I.M., A. W. Puger., T. I. Putri. Faktor –faktor yang mempengaruhi produksi dan kualitas telur. Bahan Ajar. Program Studi Peternakan, Fakultas Peternakan Universitas Udayana.
Munir, I.M., R.S. Wati. 2014. Uji Organoleptik telur asin dengan konsentrasi garam dan masa pera berbeda. Prosiding seminar Nasional Teknologi Peternakan dan Veteriner, Malang 12 – 14 Agustus 2014.p: 646 – 649
Novia, D., I. Juliyarsi., S. Melia. 2018. Perbaikan mutu dan produksi telur asin pada kelompok usaha Telur asin di sicincin, kabupaten padang pariaman. Logista, Jurnal Ilmiah Pengabdian kepada Masyarakat 2 (1) : 1 - 14
Prasetya, F.H., I. Setiawan, dan D. Garnida. 2015. Karakteristik eksterior dan interior telur itik bali (kasus di kelompok ternak itik maniksari di dusun lepang, desa takmung kec.banjarangkan, kab.klungkung, provinsi bali). Fakultas Peternakan Universitas Padjadjaran.
Randu, M.D.S, F.S. Suek, I.G.K.O. Wirawan. 2020. Pemberdayaan Peternak Sapi Pola Paronisasi melalui Pembuatan Pupuk Bokashi di Desa Oeletsala, Kabupaten Kupang. Agrokreatif 6(1) : 15-23.
Salmanuddin ., M. Wijaya, Kadirman. 2019. Daya terima telur pindang dengan penambahan bubuk daun jambu biji (psidium guajava linn). Jurnal Pendidikan Teknologi Pertanian 5(1) :49 – 55
Setyanto, D. 2018. Menguji kualitas telur layak dikonsumsi. https://faktualnews.co/infografis/menguji-kualitas-telur-
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2020 SettingsBastari Sabtu
This work is licensed under a Creative Commons Attribution 4.0 International License.
Jurnal disebarluaskan di bawah Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional (CC BY-SA).