Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Petani http://publikasi.undana.ac.id/index.php/jpmp <p>Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Petani (JPMP),<strong> ISSN</strong> <a href="http://issn.pdii.lipi.go.id/issn.cgi?daftar&amp;1589805135&amp;1&amp;&amp;2020">2722-6409</a> <strong>(online), </strong>menerbitkan artikel hasil pengabdian kepada masyarakat berupa penerapan IPTEKS pada sektor pertanian secara luas. Adapun sektor pertanian dimaksud meliputi subsektor: tanaman pangan dan hortikultura, peternakan, perikanan, dan kehutanan. Bentuk kegiatan pengabdian yang dipublikasikan dapat berupa penerapan teknologi tepat guna, pelatihan, penyuluhan, pengembangan dan implementasi sistem/model pemberdayaan petani. Dalam setahun, JPMP terbit dua kali yaitu bulan Maret dan Oktober.</p> en-US Jurnal Pemberdayaan Masyarakat Petani <p>Jurnal disebarluaskan di bawah <a href="https://creativecommons.org/licenses/by-sa/4.0" rel="license">Lisensi Creative Commons Atribusi 4.0 Internasional (CC BY-SA)</a>.</p> Pemanfaatan Lahan Tidur untuk Budidaya Tanaman Tomat di Jemaat Gereja Betesda Rayon B, Kelurahan Buraen, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang http://publikasi.undana.ac.id/index.php/jpmp/article/view/p2771 <p>In general, people in Buraen Village, South Amarasi Subdistrict, Kupang Regency work as farmers. Tomatoes are one of the crops cultivated by the local community. This is because tomatoes have economic value with a fairly profitable price and sell well in both traditional and supermarket markets. This is why the local community is interested in cultivating tomato plants, which can cover approximately 10 acres of land. The problem faced by farmers is that the manual processing of land makes the congregation reluctant to cultivate their land again, resulting in a lot of unproductive land or becoming idle land, pest attacks on tomato plants. The solution for partners is to provide superior varieties, cultivate bitter melon plants, conduct counseling and training on pests and diseases in bitter melon plants. To answer these solutions, the methods used are counseling, demonstration plots, mentoring and evaluation of the success of PKM implementation. The PKM implementation was attended by 20 group members. Group members play an active role during the implementation of activities. The involvement of group members includes together with partners determining the time and place of implementation, participants during counseling and demonstration plot activities, together with the team making observations of pests and diseases in tomato plants. The results of the observation were that there was (<em>Liriomyza</em> sp.) pest attacking the nursery. The implementation team provided counseling on the mechanism of leaf-slitting fly (<em>Liriomyza</em> sp.) damaging tomato seedlings in the nursery and how to control it. The output of this PKM is that farmers can identify the symptoms of damage caused by the leaf-slitting fly and its control.</p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Pada umumnya masyarakat di Kelurahan Buraen, Kecamatan Amarasi Selatan, Kabupaten Kupang bermatapencarian sebagai petani. Tomat merukan salah satu tanaman yang dibudidaya oleh masyarakat setempat. Hal ini disebabkan karena tomat mempunyai nilai ekonomi dangan harga yang lumayan memnguntungkan dan laku di pasaran baik tradisional maupun supermarket. Hal inilah yang menyebabkan masyarakat setempat tertarik membudidayakan tanaman tomat yang luas lahannya bisa mencapai kurang lebih 10 are. Masalah yang dihadapi oleh petani adalah pengolahan lahan yang masih secara manual membuat jemaat enggan untuk mengolah lahannya kembali sehingga mengakibatkan banyak lahan yang tidak produktif atau menjadi lahan tidur, serangan OPT pada tanaman tomat. Solusi bagi mitra adalah menyediakan varietas unggul, membudidayakan tanaman pare, melakukan penyuluhan dan pelatihan tentang hama dan penyakit pada tanaman pare. Untuk menjawab solusi tersebut, metode yang dilakukan adalah penyuluhan, demplot, pendampingan dan evaluasi keberhasilan pelaksanaan PKM. Pelaksana PKM dihadiri oleh 20 anggota kelompok. Anggota kelompok berperan aktif selama pelaksana kegiatan. Keterlibatan anggota kelompok meliputi bersama mitra menentukan waktu dan tempat pelaksana, peserta selama kegiatan penyuluhan dan demplot, bersama tim melakukan pengamatan terhadap hama dan penyakit pada tanaman tomat. Hasil pengamatan terdapat hama lalat penggorok (<em>Liriomyza</em> sp.) yang menyerang di tempat pembibitan. Tim pelaksana memberikan penyuluhan mekanisme lalat penggorok daun (<em>Liriomyza</em> sp.) merusak bibit tomat di tempat pesemaian dan cara pengendaliannya. Luaran dari PKM ini adalah petani dapat mengidentifikasi gejala kerusakan yang diakibatkan oleh lalat penggorok daun dan pengendaliannya.</p> <p><strong>Kata Kunci</strong>: Lahan tidur, Budidaya tanaman tomat, mulsa plastik</p> Yasinta Letek Kleden Julinda B.D. Henuk , Jesayas A. Londingkene Muhammad Kasim Nelci Lede Betseba Robo Copyright (c) 2024 Yasinta Letek Kleden, Julinda B.D. Henuk, , Jesayas A. Londingkene, Muhammad Kasim, Nelci Lede, Betseba Robo https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-10-15 2024-10-15 5 2 805 813 Pemberdayaan Masyarakat melalui Edukasi Pemeliharaan Ternak dan Pengawetan Hijauan Pakan Berbasis Rumput dan Legum http://publikasi.undana.ac.id/index.php/jpmp/article/view/p2873 <p>Problems that occur with partners in Community Service activities include the production aspect, low livestock production through the application of grass forage preservation and uncontrolled maintenance management aspects, especially in the aspect of feeding according to livestock needs in order to produce maximum production. The method for implementing problems in the production sector, to handle problems in the production sector is carried out using an extension approach, while business management, to increase understanding and skills in managing partner businesses is carried out using training methods for making grass and legume-based materials. silage, calculating feed based on livestock needs according to maintenance objectives and calculating profits and income from livestock business results. Based on the implementation of practical activities and assistance in making grass and legume based silage that has been carried out, it is clear that the objectives of this activity have been achieved, namely that partners are able to independently make grass and legume based silage and partners are able to understand the importance of using beans. - nuts in livestock rations so that the process of technology adoption by society runs well. The results of this service also show an increase in farmers' understanding of utilizing the diversification of other types of feed which have potential and are available in large quantities. Farmers also understand that silage has the right nutritional value to be used as an alternative animal feed that is properly processed so as to maximize feed resources. The conclusion of this activity is that there is maximum uptake from farmers in the application of grass and legume-based silage feed processing technology as well as increased skills in providing feed that suits livestock needs. It is hoped that there will be consistency among breeders in implementing feed preservation technology.</p> <p><em>Keywords: empowerment, education, livestock raising, conservation of forage, grass and nuts.</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Permasalahan yang terjadi pada mitra di tempat kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat yaitu aspek produksi, masih rendahnya produksi ternak melalui penerapan pengawetan hijauan pakan berbasis rumput dan aspek manajemen pemeliharaan yang tidak terkontrol terutama dalam aspek pemberian pakan sesuai kebutuhan ternak untuk menghasilkan produksi yang maksimal. Metode pelaksanaan permasalahan di bidang produksi, untuk menangani masalah di bidang produksi dilakukan dengan pendekatan penyuluhan, sedangkan manajemen usaha, untuk meningkatkan pemahaman dan ketrampilan dalam manajemen usaha mitra dilakukan dengan metode pelatihan pembuatan silase berbasis rumput dan legum, perhitungan pemberian pakan berdasarkan kebutuhan ternak sesuai tujuan pemeliharaan serta menghitung keuntungan dan pendapatan dari hasil usaha Peternakan. Berdasarkan pelaksanaan kegiatan praktik dan pendampingan pembuatan sialse berbasis rumput dan legum yang telah dilakukan, menggambarkan bahwa tujuan dari kegiatan ini telah tercapai yaitu mitra mampu membuat silase berbasis rumput dan legum secara mandiri serta mitra mampu memahami pentingnya penggunaan legum dalam ransum ternak sehingga proses adopsi teknologi oleh masyarakat berjalan baik, Hasil pengabdian juga menunjukkan peningkatan pemahaman peternak dalam memanfaatkan diversifikasi pakan jenis lain yang potensial dan tersedia dalam jumlah besar. Para petani-peternak juga memahami bahwa silase memiliki nilai gizi yang tepat untuk dijadikan alternatif pakan ternak yang diolah dengan baik sehingga dapat memaksimalkan sumber pakan. Kesimpulan dari kegiatan ini yaitu adanya serapan yang maksimal dari peternak dalam menerapkan penerapan teknologi pengolahan pakan silase, Berbasis rumput dan legum serta meningkatkan keterampilan dalam hal pemberian pakan yang sesuai kebutuhan ternak. Namau diharapkan adanya konsistensi peternak dalam menerapkan Teknologi pengawetan pakan.</p> Aloysius Marawali Erna Hartati Maria Krova Maritje A. Hilakore Gusti Ayu Yudiwati Lestari Yohanis U. L. Sobang Agus A. Nalle Solvi M. Makandolu F. D. Samba Morin M. Sol'uf Joice Hanin Copyright (c) 2024 Aloysius Marawali, Erna Hartati, Maria Krova, Maritje A. Hilakore, Gusti Ayu Yudiwati Lestari, Yohanis U. L. Sobang, Agus A. Nalle, Solvi M. Makandolu, F. D. Samba, Morin M. Sol'uf, Joice Hanin https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-10-15 2024-10-15 5 2 814 821 Pelatihan Pembuatan Pakan Fermentasi bagi Peternak Ayam KUB di Kelurahan Liliba Kecamatan Oebobo Kupang NTT http://publikasi.undana.ac.id/index.php/jpmp/article/view/p2980 <p>The aim of this community services program is to increase knowledge and skills in producing fermented feed for KUB chicken farmers in Liliba Village, Kupang City, NTT. The number of participants was 15 farmers taking into account the efficiency and intensity of program implementation. The activity methods were training about feed processing and feeding management, demonstrations on making fermented feed, mentoring and evaluation, as well as providing some feed ingredients for KUB chickens. The result of this program is that the farmers’ knowledge and skills in making fermented feed increased. In conclusion, training in fermented feed processing can help farmers in the Liliba District of Kupang provide practical, nutritious feed and can save feed costs.</p> <p><em>Kata kunci:&nbsp; chickens, fermented feed, feeding management</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p><strong>&nbsp;</strong>Tujuan kegiatan PKM ini yaitu untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan dalam memproduksi pakan fermentasi bagi peternak ayam KUB di Kelurahan Liliba Kota Kupang NTT. Jumlah peserta kegiatan pengabdian ini ada 15&nbsp; orang peternak dengan&nbsp; mempertimbangkan&nbsp; efisiensi&nbsp; dan&nbsp; intensitas pelaksanaan program. Metode kegiatan yaitu memberikan penyuluhan tentang menajemen pengolahan dan pemberian pakan, demonstrasi membuat pakan fermentasi, pendampingan dan evaluasi, serta memberikan paket bantuan bahan baku pakan untuk ayam KUB. Hasil dari kegiatan PKM ini yaitu pengetahuan dan ketrampilan peternak meningkat. Kesimpulan, pelatihan pengolahan pakan fermentasi dapat membantu peternak di Kelurahan Liliba Kupang dalam menyediakan pakan yang praktis, bernutrisi dan dapat&nbsp; menghemat biaya pakan.</p> <p><em>Kata kunci:&nbsp; ayam, pakan fermentasi, pemberian pakan</em></p> N G A Mulyantini Ni Putu F. Suryatni Markus Sinlae Agustinus Konda Malik Jonas F. Theedens Albert N. Ndun Copyright (c) 2024 N G A Mulyantini, Ni Putu F. Suryatni, Markus Sinlae, Agustinus Konda Malik, Jonas F. Theedens, Albert N. Ndun https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-10-15 2024-10-15 5 2 822 828 Pelatihan Pengolahan Se’i Sapi untuk Diversivikasi Pangan bagi Kelompok Tani Bukit Manekat di Desa Oefafi, Kabupaten Kupang http://publikasi.undana.ac.id/index.php/jpmp/article/view/p2918 <p><em>People live in Oefafi is familiar with various types of pork products as well as their processing methods, such as: pork ketchup, kinyuk pork, soup and also pork se'i. The processing methods for all types of food are known, but specifically for pork se'i there are several stages that are not yet well understood. Se'i pork is known as meat sliced lik rope shape "lalolak", seasoned and smoked it, like usually is done by street vendors. In fact, the correct way to make se'i is that after lalolak and seasoning, the meat must be cured for several hours before smoking, especially if saltpeter was added. When smoking, you need to pay attention to the distance between the coals and the meat, and the heating temperature so that the meat cooks slowly, because this will affect the taste of the se'i produced. The aim of this training is for the public to understand exactly how to properly process se'i, so that the se'i produced is of standard quality, so that the se'i produced is not only for family consumption but can also be made into a commercial product that can be sold. Through this training, it is hoped that se'i can be produced in addition to diversifying family food and can also be used as an alternative home industry product as a source of income.The methods used in this training are: socialization, counseling on the introduction of the same products already circulating on the market, public services and practicum. The results of this activity show that all participants know the benefits of adding lime or kaffir lime in processing se'i. The improvement in skill is proven by the resulting pork se'i having good taste, good texture /not too dry, due to the correct smoking process. This training activity concluded that there had been an increase in the knowledge and skills of members of the Bukit Manekat farmer group regarding pork se'i processing and also quality.</em></p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Masyarakat Oefafi telah mengenal berbagai jenis produk-produk olahan daging babi dan cara pegolahannya seperti: babi kecap, babi kinyuk, sup babi dan juga <em>se’i</em> babi. Semua jenis olahan tersebut telah diketahui cara pengolahannya, namun khusus untuk <em>se’i</em> babi ada beberapa tahap yang belum dipahamni secara baik. <em>Se’i babi</em> yang diketahui selama ini adalah daging diiris memanjang “lalolak”, diberi bumbu dan dipanggang-asap seperti yang lasim dilakukan oleh pedagang-pedagang kaki lima. Sesungguhnya cara membuat <em>se’i</em> yang benar adalah setelah <em>lalolak</em> dan dibumbui, daging harus diperam beberapa jam sebelum diasapi, terlebih lagi jika menggunakan saltpeter. Pada saat pengasapan, perlu diperhatikan jarak bara dan daging, dan suhu pemanasan agar daging matang perlahan, karena akan mempengaruhi citasa <em>se’i</em> yang dihasilkan. Tujuan pelatihan ini adalah agar masyarakat memahami secara tepat bagaimana proses pengolahan <em>se’i</em> yang benar, sehingga <em>se’i</em> yang diproduksi berkualitas standar, sehingga <em>se’i</em> yang dihasilkan tidak saja untuk konsumsi keluarga tapi juga dapat dapat dijadikan produk konersian yang dapat dijual. Melalui pelatihan ini diharapkan <em>se’i</em> dapat diproduksi selain untuk diversivikasi pangan keluarga dan juga dapat dijadikan alternatif produk industri rumah tangga untuk sumber pendapatan. Metode yang digunakan dalam pelatihan ini adalah: sosialisasi, penyuluhan pengenalan produk yang sama yang telah beredar dipasaran, dan praktikum. Hasil kegiatan ini menunjukkan bahwa peserta baru mengetahui manfaat penambahan jeruk nipis ataupun jeruk purut dalam pengolahan <em>se’i</em>. Peningkatan ketrampilan terbukti dari se’i babi yang dihasilkan mempunyai nilai rasa yang enak, bentuk fisik lembut/ tidak terlalu kering, karena proses pengasapan yang benar. Kegiatan PKM ini menyimpulkan bahwa terjadi peningkatan pengetahuan dan ketrampilan anggota kelompok tani Bukit Manekat tentang <em>se’i </em>babi dan juga kualitas.</p> <p> <em>Kata </em><em>kunci</em><em>: Pelatihan, se’i babi, ketrampilan</em></p> Gemini E M Malelak I Gusti Ngurah Jelantik Franky M S Telupere Imanuel Benu Heri Armadianto Copyright (c) 2024 Gemini E M Malelak, I Gusti Ngurah Jelantik, Franky M S Telupere, Imanuel Benu, Heri Armadianto https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-10-15 2024-10-15 5 2 829 835 Pembuatan Pupuk Bokashi untuk Tanaman Herbal bagi Alumni Program Studi Peternakan http://publikasi.undana.ac.id/index.php/jpmp/article/view/p2948 <p>Faculty of Animal Husbandry Marine and Fisheries, Universitas Nusa Cendana is one of the study programs that produces the most alumni of animal husbandry at Universitas Nusa Cendana. The training on making bokashi fertilizer aims to provide additional knowledge to alumni regarding waste processing into bokashi fertilizer and its use for herbal plants. A total of 8 alumni of the Animal Husbandry Study Program and 2 cleaning service participated in this community service program. The method of this community service consists of an introduction to bokashi fertilizer, making bokashi fertilizer and practicing the use of bokashi fertilizer on turmeric and ginger plants. The results showed that alumni were able to make good bokashi fertilizer for herbal plants. It can be concluded that bokashi fertilizer can be used for herbal plants such as turmeric and lemongrass.</p> <p><strong>ABSTRAK</strong></p> <p>Fakultas Peternakan Kelautan dan Perikanan, Universitas Nusa Cendana merupakan salah satu program studi pencetak alumni peternakan terbesar di Universitas Nusa Cendana. Pelatihan pembuatan pupuk bokashi bertujuan memberikan tambahan pengetahuan alumni mengenai pengolahan limbah menjadi pupuk bokashi dan dimanfaatkan untuk tanaman herbal. Sebanyak 8 orang alumni Pogram studi peternakan dan 2 orang <em>Cleaning Service </em>mengikuti program pengabdian ini. Metode yang pengabdian ini terdiri dari pengenalan pupuk bokashi, pembuatan pupuk bokashi dan praktek penggunaan pupuk bokashi pada tanaman kunyit dan jahe. Hasil dari pengabdian ini bahwa alumni mampu membuat pupuk bokashi yang baik untuk tanaman herbal. Dapat disimpulkan bahwa pupuk bokashi dapat dimanfaatkan untuk tanaman herbal seperti kunyit dan serai.</p> <p><em>Kata kunci: Kunyit, pupuk bokashi, serai, tanaman herbal</em></p> Ni Made Paramita Setyani Maria R. Deno Ratu Diana Meliani Sabat Bastari Sabtu Jalaludin Sabtu Tenang Sabtu Petrus Kune Hendrikus Umbu Padu Copyright (c) 2024 Ni Made Paramita Setyani, Maria R. Deno Ratu, Diana Meliani Sabat, Bastari Sabtu, Jalaludin Sabtu, Tenang Sabtu, Petrus Kune, Hendrikus Umbu Padu https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-10-15 2024-10-15 5 2 836 841 Pengenalan Pengolahan daging Ayam Suwir pada kelompok Perempuan GMIT Jemaat Kaisarea Kupang http://publikasi.undana.ac.id/index.php/jpmp/article/view/p2968 <p>Daging Suwir minimalis merupakan salah satu produk olahan dari daging ayam yang akan diperkenalkan kemasyarakat konsumen yakni pada <strong>kelompok Perempuan GMIT Jemaat Kaisarea Kupang. </strong>Adapun tujuan dari pelatihan ini adalah untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan kelompok masyarakat dalam mengolah daging ayam dan meningkatkan penghasilan keluarga melalui penjualan daging ayam suwir. Sudah banyak cara pengolahan dalam bentuk ayam suwir, tapi pengolahan kali ini menggunakan bumbu yang lebih simple (minimalis) , guna mengantisipasi pemakaian bawang merah dan bawang putih pada saat tingginya harga kedua bahan tersebut sebagai komponen bumbu dalam pengolahan daging ayam suwir dan sebagai penggantinya digunakan bahan lain berupa sereh sehingga daging ayam suwir menjadi lebih enak dan wangi.</p> Luh Sri Enawati Joice Hanin Copyright (c) 2024 Luh Sri Enawati, Joice Hanin https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-10-15 2024-10-15 5 2 842 853 Aneka Pengolahan Daging Sei dan Ayam Suwir bagi UPP Perempuan GMIT Jemaat Kaisarea, BTN Kolhua Kupang http://publikasi.undana.ac.id/index.php/jpmp/article/view/p2987 <p>A training activity of <em>sei </em>pork, chiken sei and chiken shred processing was held for the Women Congregation of Community Kaisarea Church, Kupang. The women, particularly from UPP Women Congregation of Kaisarea, live in housing complex of BTN Kolhua, City of Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). The women were housewives and civil servants that productive economically. The activity was located at Kupang business center, next to the Kaisarea Church and Pre-School area and Livelihood Office and also Alfamart and Indomart supermarket. The training was very useful to increase knowledge and mind of the participants about animal products not only pork but also smoked chiken and &nbsp;chiken shred, to produce special and variety meals to fulfill their families nutrition needs. The activity objective was to support the participants to be entrepreneur in processing animal products, particularly pork and poultry products. Methods applied were extension, demonstration, mentoring, and evaluation. The extension include discussion focused on the important of animal protein for the families. The demonstration was done by practicing of <em>se’i</em> pork, smoked chiken and&nbsp; chiken shred. Each activity was accompaniment&nbsp;&nbsp; and evaluated to measure the target reached. This activity was needed: 1) to increase the families’ economy; and 2) to increase nutrition status as an effort to decline stunting of the kids of Pre-School, since they were in growth period.</p> <p>ABSTRAK</p> <p>Kegiatan pelatihan pembuatan daging sei babi dilakukan bagi UP Perempuan GMIT Jemaat Kaisarea BTN Kolhua Kupang, Kecamatan Maulafa, Kota Kupang, Nusa Tenggara Timur (NTT). &nbsp;Ibu-ibu yang mengikuti kegiatan tersebut beberapa berprofesi sebagai ibu rumah tangga dan sebagian besar berprofesi sebagai pegawai negeri sipil (ASN) dan wiraswasta serta merupakan masyarakat yang cukup produktif secara ekonomi. Lokasi kegiatan ini berada di kompleks gereja Kaisarea BTN Kolhua, berdekatan dengan mini market Alfamart dan Indomart dimana setiap hari banyak kendaraan maupun orang yang &nbsp;berbelanja serta padat pengunjung di hari kerja maupun hari minggu untuk beribadah.&nbsp; Disamping itu&nbsp; di dekat lokasi kegiatan juga ada kompleks Taman Kanak2 (TK) Kaisarea yang dikelola gereja. Kegiatan ini sangat bermanfaat karena dapat menambah pengetahuan dan wawasan ibu-ibu tentang hasil-hasil ternak bukan saja daging babi, tetapi daging ayam yang istimewa dan variatif untuk pemenuhan gizi keluarga.&nbsp; Target kegiatan ini lebih difokuskan pada kaum ibu khususunya UPP Perempuan Gmit Jemaat Kaisarea, yang ingin melakukan usaha pengolahan produk hasil ternak, khususnya ternak babi dan unggas. Metode yang digunakan adalah melakukan penyuluhan dilanjutkan dengan demonstrasi, pendampingan dan evaluasi.&nbsp; Penyuluhan yang diberikan lewat ceramah dan tanya jawab mengenai pentingnya protein hewani bagi keluarga. Demonstrasi dilakukan dengan praktek secara langsung pembuatan sei babi, sei ayam (ayam asap dan ayam suwir).&nbsp; Setiap aktivitas dilakukan dengan pendampingan dan evaluasi untuk mengetahui target yang dicapai.&nbsp; Kegiatan ini diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah ekonomi keluarga dan dapat meningkatkan status gizi sebagai bagian dari upaya menurunkan angka stunting terutama anak-anak usia dini dan anak pra sekolah dalam pertumbuhan.</p> <p>Kata kunci: daging sei babi, sei ayam, nilai gizi</p> Geertruida M Sipahelut Heri Armadianto Nitty C. Mafefa Agustinus Konda Malik Copyright (c) 2024 Geertruida M Sipahelut, Heri Armadianto, Nitty C. Mafefa, Agustinus Konda Malik https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-10-15 2024-10-15 5 2 854 862 Aplikasi Ekstrak Daun Kelor pada Pemberian Pakan Basah di Kelompok Tani Suka Maju dan Tetus, Desa Oeltua http://publikasi.undana.ac.id/index.php/jpmp/article/view/p2990 <p>Kegiatan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan peternak dalam meramu pakan dengan memanfaatkan daun kelor sisa panen, yang diberikan pada&nbsp; ternak di Desa Oeltua dalam memperbaiki pertumbuhan ternak babi.&nbsp; Pertumbuhan ternak babi menjadi lambat akibat kekurangan nutrisi yang menyebabkan waktu pemeliharaan lama dan berbagai gangguan reproduksi. Peternak babi rakyat umumnya memberi pakan basah dari sisa dapur yang ketersediaan nutrisinya tidak konsisten dalam memenuhi kebutuhan ternak babi setiap harinya. Di Lingkungan desa banyak ditumbuhi pohon kelor yang menyediakan biomassa sumber nutrisi lengkap, bisa dimanfaatkan untuk campuran pakan. Permasalahan di masyarakat peternak babi belum mengetahui secara jelas daya guna daun kelor sisa panen atau daun tua yang seyogyanya dapat diekstrak diambil sarinya untuk memperkaya nutrisi pakan.&nbsp; Daun kelor diketahui kaya akan nutrisi sehinga mampu memperbaiki kualitas pakan dan apabila diberikan memperbaiki pertumbuhan dan reproduksi ternak babi.&nbsp; Tahapan pelaksanaan kegiatan meliputi sosialisasi, penyiapan bahan dan alat, praktek membuat ekstrak, dan aplikasi pemberian pada ternak babi dan evaluasi. &nbsp;Hasil kegiatan dalam penerimaan materi oleh kelompok masyarakat sangat bersemangat, antusias tinggi yang dihadiri oleh semua anggota kelompok.&nbsp; Seluruh peserta secara aktif mengikuti setiap tahapan kegiatan. Hasil akhir yang dicapai terjadi peningkatan pengetahuan,&nbsp; pembuatan ekstrak daun kelor, peningkatan ketrampilan meracik pakan dengan menambahkan ekstrak kelor dan cara pemberiannya pada ternak.&nbsp; .&nbsp;&nbsp;</p> Ni Nengah Suryani David A. Nguru Sabarta Sembiring Agustinus Konda Malik Copyright (c) 2024 Ni Nengah Suryani, David A. Nguru, Sabarta Sembiring, Agustinus Konda Malik https://creativecommons.org/licenses/by/4.0 2024-10-15 2024-10-15 5 2 863 868