Archives
-
Oktober
Vol. 17 No. 1 (2021)Pembaca yang budiman, selamat bertemu kembali,
melalui edisi ini kami menemui pembaca dengan menyajikan
tujuh artikel. Pada edisi ini kami menyajikan artikel-artikel
yang berhubungan dengan kepemimpinan organisasi masa
depan, patologi birokrasi dalam pelayanan publik, kebijakan
pemerintah Kota Kupang, dan kebijakan pemerintah daerah
dalam kaitannya ketahanan pangan masyarakat.
Sejalan dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan
teknologi informasi dan komunikasi yang demikian pesat,
berdampak pula pada pola kepemimpinan dalam organisasi
baik organisasi publik maupun organiasi swasta. Apalagi di
masa pandemik covid 19 ini tentu membutuhkan perubahan
pola kepemimpinan dalam organisasi publik yang tidak dapat
dilakukakan konvensional lagi. Perubahan-perubahan yang
terjadi dalam lingkungan strategis organisasi baik akibat
pandemik covid 19, maupun karena kemajuan teknologi
komunikasi dan informasi yang mengglobal saat ini harus
dijawab dengan pengembangan birokrasi digital
sebagaimana dikemukakan oleh Yasona H. Laoly agar dapat
memberikan pelayanan yang berkualitas kepada publik. Hal
lain yang tidak kalah penting dalam era pandemik covid 19
sekarang ini adalah pemerintah mempunyai kewajiban untuk
menjamin ketersediaan pangan yang cukup bagi
masyarakatnya. Sebab dengan pandemi covid 19 ini banyak
masyarakat kehilangan pekerjaan karena di PHK, akibat
perusahaan atau dunia usaha tidak dapat melakukan proses
produksi secara maksimal atau beraktivitas secara normal.
Kiranya suguhan kami dalam Jurnal Administrasi
Publik melalui artikel-artikel dalam edisi ini, terus memberi
semangat dalam berusaha membangun kemandirian di daerah
ini. Selamat membaca dan terima kasih atas kepercayaan
Anda berlangganan jurnal kami. -
April
Vol. 16 No. 2 (2021)Pembaca yang budiman, selamat bertemu kembali, melalui edisi ini kami menemui pembaca dengan menyajikan tujuh artikel. Pada edisi ini kami menyajikan artikel-artikel yang berhubungan dengan model kepemimpinan dalam birokrasi, perubahan metode pembelajaran di perguruan tinggi di era Pandemi Covid – 19, resistensi masyarakat adat dalam pembangunan Waduk Lambo, komerlisasi perempuan dalam figuran budaya perkawinan di Manggarai serta perilaku masyarakat dalam penangan sampah dan sebagainya.
Kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi informasi dan komunikasi yang demikian pesat saat ini tidak saja membawa dampak positif, namun juga berdampak negatif bagi masyarakat, bangsa dan negara Indonesia. Salah satu adalah adanya tuntutan masyarakat agar pemerintah (birokrasi) memberikan pelayanan yang berkualitas, adanya tuntutan transparansi, demokratisasi dalam segala aspek kehidupan. Untuk merespon berbagai tuntutan seperti ini dibutuhkan transfomrasi model kepemimpinan birokrasi sebagai pemberdaya dan bukan sebaliknya.
Pembangunan sebagai sebuah perubahan yang terencana dan terorganisasi, di era globalisasi saat ini tidak serta-merta diterima saja oleh masyarakat yang terdampak dari perubahan tersebut, akan tetapi kadangkala direspon secara negatif melalui penolakan bahkan sering menjadi konflik baik antara pemerintah dengan masyarakat itu sendiri, namun juga sering menjadi konflik antara masyarakat dengan masyarakat di wilayah itu sendiri. Hal ini telah menjadi fenomena yang menyertai pelaksanaan pembangunan di Indonesia di era globalisasi saat ini.
Keseluruhnnya ini membutukan responsivitas dan akuntabilitas birokrasi sebagai pelayan publik. Pandemi Covid -19 yang melanda hampir semua Negara di dunia telah membawa dampak yang signifikan bagi seluruh aspek kehidupan masyarakat baik ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, dan sebagainya. Salah satu yang dibahas oleh suatu artikel dalam jurnal ini adalah perubahan metode pembelajaran di perguruan tinggi sebagai dampak dari covid – 19.
Kiranya suguhan kami dalam Jurnal Administrasi Publik melalui artikel-artikel dalam edisi ini, terus memberi semangat dalam berusaha membangun kemandirian kita sebagai bangsa. Selamat membaca dan terima kasih atas kepercayaan Anda berlangganan jurnal kami.
-
April
Vol. 19 No. 02 (2024)